Sebagaimana manusia pada umumnya aku pernah merasakan jatuh cinta yg amat sangat kepada seorang wanita,sampai aku rela mengorbankan hampir separuh hidupku untuk membuatnya bahagia saat menjalin hubungan denganku. Waktu terus berlalu dan rasa sayangku semakin kuat untuk tak berpaling darinya. Hari demi hari,bulan demi bulan,hingga tahun demi tahun kita lewati bersama hingga akhirnya ditahun ke-2 kami sering berselisih paham. Mungkin memang aku terlalu posesif menjaganya dan salahku sebagai lelaki yg tak kunjung mendapatkan pekerjaan ,dan hingga akhirnya dia mungkin merasa bosan dengan diriku. Maklum saja aku memang pengangguran dan hanya mengandalkan uang dari orangtua ,walaupun tidak seberapa selalu aku sisihkan lebih dari separuh uang harianku untuk jalan dengannya dan sebisa mungkin aku untuk tidak sering meminta apapun padanya. Aku memang pengangguran dan bukan orang kaya ,bukan berarti aku tidak mau kerja. Salahku adalah karena aku sedikit pemilih untuk bekerja di suatu perusahaan,dan itu aku lakukan sepenuhnya karena aku ingin bekerja tetap agar bisa membahagiakan rumah tanggaku nantinya tanpa khawatir akan pemutusan kontrak kerja. Kini semuanya perlahan hilang,hilang entah kemana orang yg aku perjuangkan selama ini,sudah tak ada lagi do'a mengharapkan dirinya kembali padaku,kini hanya ada do'a agar dia bahagia kelak dengan lelaki pilihannya yg tepat untuk menemani hidupnya hingga akhir hayatnya. Kini aku hanya bisa mengingat masa-masa indah bersamanya yg sepertinya nihil untuk dapat diulang kembali. Aku pasrah.....Yaaa,..aku pasrah jika Tuhan sudah berkehendak lain tidak seperti apa yg hati ini inginkan. Kini hanya hari-hari hampa yg aku jalani,psikologisku tidak stabil,nafsu makanku berkurang,dan tidurku makin tidak beraturan. Entah sampai kapan fase ini akan berakhir,dan entah sampai kapan kehidupanku kembali ceria seperti dulu. Kini kulalui hari murungku sendiri,hari dimana aku harus menahan sedih dan lebih banyak menghabiskan waktu mengurung diri didalam rumah. Yaa Allah,sekarang aku berserah diri sepenuhnya padamu,maafkan segala dosaku yg tak terbendung ini hingga membuatmu memberikan cobaan seperti ini padaku. Aku harus berusaha merubah hidupku yg dinilai oranglain sebagai pemuda malas,aku harus bisa merubah pikiran orang yg salah menilaiku dengan hasil kerja kerasku nanti. Sepertinya hanya segini curhatanku yg mampu aku tulis,entah kapan aku bisa menulis tentang kebahagiaanku lagi. Cukup sekian tulisanku ini untuk yg terakhir kalinya.
Selamat tinggal kebahagiaanku yg perlahan hilang....